Ketika globalisasi secara radikal menaikkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan menurunkan harga barang di negara maju, globalisasi juga mengubah keseimbangan kekuasaan antara negara maju dan berkembang dan memberi dampak pada kebudayaan negara yang terlibat dalam globalisasi. Perubahan lokasi produksi barang membuat banyak lapangan pekerjaan pindah ke negara lain sehingga pekerja di negara maju terpaksa ganti karier.
Proses
Investasi asing langsung
Globalisasi ekonomi menyebabkan timbulnya jenis investasi asing langsung. Perusahaan publik maupun perusahaan swasta dapat mengelola investasi yang berasal dari luar negeri. Jenis investasi ini umumnya terbentuk akibat adanya kondisi ekspor dan impor yang tidak seimbang di dalam negara. Dorongan untuk melakukan investasi asing langsung berasal dari pertumbuhan ekonomi di luar negeri berbentuk pertambahan pendapatan nasional.[4]
Aspek
Perdagangan bebas
Aspek utama di dalam globalisasi ekonomi ialah perdagangan bebas. Adanya kegiatan perdagangan bebas membuat batas-batas perdagangan dihilangkan. Perdagangan yang awalnya hanya menjangkau seluruh wilayah di dalam negeri diubah menjadi perdagangan internasional yang mencakup seluruh negara di dunia. Peningkatan jangkauan wilayah kegiatan perdagangan kemudian memperluas dan memperbanyak kegiatan produksi, pemanfaatan keuangan dan perdagangan. Dampaknya ialah pembentukan berbagai macam perusahaan internasional dan lembaga keuangan internasional. Perdagangan bebas membuat semua negara yang terlibat di dalamnya terpengaruh secara global. Pajak barang impor akan dikurangi oleh negara-negara berpendapatan rendah untuk mempemudah perdagangan di dalam negara seiring dengan perubahan atas penawaran dan permintaan dalam pasar. Perdagangan bebas menyebabkan pengaruh ekonomi yang besar baik kepada ekonomi negara-negara maju maupun negara-negara berkembang.[5]
Dampak
Ketimpangan ekonomi
Selama peridoe tahun 1970 hingga 2000, globalisasi ekonomi menimbulkan ketimpangan ekonomi di berbagai negara di dunia. Kemiskinan terjadi di banyak negara yang menerapkan globalisasi ekonomi. Selain itu, mulai terjadi ketimpangan kekayaan antar orang dengan kekayaan berlimpah dan orang dengan kemiskinan di dalam suatu negara maupun antarnegara. Laporan dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1999 menyatakan bahwa ketimpangan ekonomi disebabkan oleh sistem keuangan global dan perdagangan internasional.[6]
^Priyono dan Teddy Chandra (2016). Esensi Ekonomi Makro(PDF). Sidoarjo: Zifatama Publishing. hlm. 76. ISBN978-602-14020-0-9. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2021-07-24. Diakses tanggal 2021-08-13.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^International Forum on Globalization (2003). Globalisasi, Kemiskinan dan Ketimpangan(PDF). Yogyakarta: Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas. hlm. 4. ISBN979-3087-07-2. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2021-08-13. Diakses tanggal 2021-08-13.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Held, David, ed. (2004). A Globalizing World?: Culture, Economics, Politics (edisi ke-2nd). London; New York: Routledge, in association with the Open University.