Minyak tawon adalah minyak tradisional yang populer digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk beberapa penyakit. Minyak ini terkenal karena khasiatnya yang serbaguna, diantaranya untuk mengobati luka, gatal, pegal, dan masuk angin dengan sensasinya yang hangat dan menenangkan. Minyak ini tersedia dengan ukuran 20 mL, 30 mL, 60 mL, dan 90 mL. Minyak ini dijual di apotek, minimarket, warung, dan pusat perbelanjaan lainnya dengan harga yang makin mahal. Meskipun begitu konsumen minyak tawon asal Makassar ini tidak pernah hilang, sampai saat ini.
Sejarah
Minyak tawon pertama kali diproduksi pada tahun 1912 oleh PT Tawon Jaya Makassar, Sulawesi Selatan.[1] Lia A Liat adalah seorang keturunan Tionghoa asal Makassar yang pertama kali meracik minyak ini, dan terciptalah minyak gosok pada 6 Desember 1912 dengan nama To Boo Loeng. Sama dengan perintis lainnya yang menjual produk di daerah terdekatnya terlebih dahulu, Lia A Liat memasarkan minyak buatannya pertama kali di Makassar sebelum melanjutkan area pemasarannya menjadi lebih luas ke sekitar pedalaman Sulawesi.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1906-1942, wilayah Batavia (Jakarta) sampai ke Surabaya berstatus sebagai wilayah bandar strategis. Kesempatan ini pun tidak dilepaskan oleh Lia A Liat untuk memasarkan produk buatannya. Setelah Lia A Liat meninggal, pembuatan minyak tawon dilanjutkan oleh putranya Frans Bani Mattualy.
Setelah Frans Bani Mattualy meninggal pada tahun 1977, Eddy Mattualy yang merupakan anak Frans dan ahli waris minyak tawon mulai menjalankan bisnis turun temurun keluarganya hingga berhasil meluaskan penjualannya ke Puerto Riko. Baru pada tahun 1984, minyak To Boo Loeng berubah nama menjadi minyak tawon.
Bahan pembuatan minyak tawon
Walaupun sudah berusia 112 tahun, tapi masih ada konsumen yang mengira bahan pembuatan minyak tawon adalah berasal dari serangga tawon. Tapi sebenarnya minyak ini berbahan dasar minyak kelapa yang dicampur dengan cengkih, minyak kayu putih, bawang, jahe, kunyit, daun lada,minyak sereh dan bahan lainnya yang kemudian diolah hingga menghasilkan racikan minyak tawon serbaguna ini. [2]