Nundang padi atau dundang padi adalah sebuah upacara adat pembenihan padi di kalangan masyarakat Bengkulu Selatan, tepatnya di Desa Selali, Kecamatan Pino Raya.[1]
Upacara adat ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali pada awal musim tanam padi. Rangkaian acaranya berlangsung selama 3 hari 3 malam. Upacara ini mengandung aspek spiritual sebagai ritus kesuburan dalam rangka pembenihan padi, serta menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong-royong dalam kegiatan pertanian di Desa Selali.
Rangkaian acara
Upacara dimulai dengan mengarak bai padi (lit. 'induk padi') atau bibit padi yang akan digunakan dalam acara nundang atau pembenihan. Kegiatan nundang sendiri dilakukan dilakukan oleh 4 orang anak laki-laki dan 4 orang anak-anak perempuan berusia 5–6 tahun, masing-masingnya memasuki semacam gubuk yang terbuat dari papan kayu dan beratapkan rumbia. Padi yang akan di-dundang disimpan dalam sebuah kelambu di tengah gubuk. Padi-padi ini kemudian dipilih dan ditakar, sebelum kemudian dimasukkan ke dalam dalam sebuah dundangan (tempat pembenihan) dan diayun-ayun oleh si anak.
Rujukan
Daftar pustaka