Bhimbetka merupakan situs pemukiman zaman batu periode paleolitikum sampai abad pertengahan yang terdapat di Madhya Pradesh, India. Situs Bhimbetka yang terletak di kaki Perbukitan Pegunungan Vindhyan ini, menyimpan lima kawasan pemukiman dilengkapi dengan lukisan-lukisan dinding batu tertua di dunia. UNESCO telah menetapkan bahwa situs ini menjadi situs warisan dunia pada tahun 2003 dengan kategori kultural.
Geografi
Secara geografis kawasan Bhimbetka terletak 45 kilometer di sebelah selatan Kota Bhopal. Berada di kawasan perbukitan Vindhyan serta dibatasi perbukitan Sapura. Keadaan perbukitan Sapura yang kaya dengan vegetasi lebat mendukung terpelihara dan terjaganya lukisan-lukisan dinding zaman batu dan gua-gua sebagai pemukiman orang purba.
Sejarah Penemuan
Perjalanan ditemukannya situs Bhimbetka berawal dari reportase pada tahun 1888 oleh arkeolog India kemudian ditetapkan sebagai peninggalan agama Buddha. Tahun 1957, para arkeolog yang dipimpin oleh V.S Wakankar melakukan penelitian di situs Bhimbetka. Penelitian ini didahului oleh penemuan lukisan dinding gua batu oleh V.S Wakankar pada saat perjalanan kereta api menuju Bophal.
Hasil penelitian tersebut menghasilkan penemuan berbagai pemukiman zaman batu. 273 Gua ditemukan di wilayah Bhimbetka dan telah diidentifikasi secara lanjut. Menurut penelitian yang dilakukan, gua-gua batu tersebut berdiri dari periode acheulian sekitar 9000 tahun lalu.[1]
Perkembangan
Pada saat ini di Bhimbetka dapat dijumpai peninggalan-peninggalan berupa lukisan dinding gua yang menakjubkan, pemukiman zama batu, arsitektur lantai dan dinding zaman batu-besi serta artefak-artefak kuno zaman batu. Situs Bhimbetka pun mencerminkan kehidupan sosial serta keadaan geografis pada zaman batu.
Corak Lukisan
Lukisan di Bhimbetka berasal dari berbagai periode. Mulai dari zaman paleolitikum, mesolitikum, protohistorik, awal historik dan abad pertengahan. Corak dan karakter tulisan bhimbetka berupa manusia, binatang buruan, kegiatan berburu, tarian, topeng, hiasan, menunggang kuda dan gambar para dewa. Warna yang digunakan didominasi warna merah atau putih, tetapi tidak jarang menggunakan campuran warna hijau dan kuning yang didapat dari alam sekitar.
Corak lukisan pada masa paleolitikum merupakan garis-garis lurus berwarna hijau tua atau hitam yang berbentuk binatang seperti bison. Pada masa mesolitikum, corak dan karakter lukisan relatif lebih kecil. Tetapi karakter lukisan berkembang menjadi karakter manusia, hiasan, burung, gajah dan tombak. Memasuki periode chalcolitikum, lukisan lebih kepada benda-benda rumah tangga seperti gerabah. Kemudian corak pada masa awal sejarah corak lukisan lebih sistematis dengan karakter lukisan seperti pakaian berjubah, penunggang kuda, tulisan serta simbol-simbol religi. Terakhir, pada zaman pertengahan lukisan dinding mengalami modifikasi signifikan dengan pola geometri, linear dan skematis. Karakter lukisan brahmatik dipercaya berasal dari masa pertengahan.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkankategori. Tag ini diberikan pada Januari 2023.
^Dwisanti, Agustina (2008). World Heritage Nature and Culture Under Protection UNESCO. Surakarta: Batara Publising. hlm. 122–123. ISBN978 979 15107 6 9.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)