United 93 adalah sebuah film drama dokumentasi2006 yang mengisahkan detik-detik kejadian yang sesungguhnya di dalam pesawat United Airlines Penerbangan 93 yang dibajak pada serangan 11 September 2001. Film ini mencoba mengisahkan kembali seakurat mungkin (namun disertai catatan bahwa mau tak mau imajinasi pun digunakan), dalam waktu yang sesungguhnya, apa yang dikenal sebagai momen kepahlawanan yang menjadi simbol. Film ini dibuat dengan kerja sama penuh dari semua keluarga dari orang-orang yang ada dalam pesawat tersebut.[1]
Pertunjukan perdana dunia dari United 93 terjadi pada 26 April pada Festival Film Tribeca 2006 di New York City, sebuah festival yang didirikan untuk merayakan New York City sebagai salah satu pusat pembuatan film utama dan dengan maksud untuk ikut menolong membantu pemulihan jangka panjang daerah Manhattan hilir.[2] Beberapa anggota keluarga para penumpang di dalam pesawat itu menghadiri pertunjukan perdananya untuk memperlihatkan dukungan mereka.
Film ini mulai diedarkan di seluruh Amerika Serikat pada 28 April 2006. Sebanyak 10% dari pendapatan kotor tiga hari pembukaan pertama akhir minggu tersebut akan disumbangkan untuk membangun sebuah tugu peringatan bagi para korban Penerbangan 93.[3]
Catatan produksi
Film ini ditulis dan diarahkan oleh Paul Greengrass, dan merupakan film cerita pertama Hollywood yang secara khusus memusatkan perhatian pada salah satu tindakan teroris. Dilaporkan bahwa film ini diimprovisasikan (dan bukan secara formal mengikuti naskah) dengan rujukan kepada salinan pembicaraan lewat telepon sebagai bahan sumbernya, dan difilmkan dengan menggunakan kamera-kamera yang dipegang dengan tangan untuk memberikan efek langsung (Greengrass memang lebih suka menggunakan teknik ini). Film ini menggunakan aktor-aktor yang umumnya tidak terkenal, serta sejumlah aktor non-profesional.[4] Kritikus Wall Street Journal secara khusus menyebutkan manajer operasi FAA Ben Sliney yang memerankan dirinya sendiri "dengan kehadiran cemerlang yang super-manusiawi."[5] Penampilan dan pakaian para aktornya dirancang sedekat mungkin dengan orang-orang yang sesungguhnya.
Judulnya diubah dari Flight 93 menjadi United 93 pada Maret 2006. Tak lama kemudian, film ini diberikan peringat 'R' oleh Motion Picture Association of America untuk "bahasa, dan beberapa gambaran teror dan kekerasan yang sangat mendalam".[6]
Setelah trailer untuk film ini mulai diedarkan di bioskop-bioskp, Universal Pictures mendapatkan sejumlah panggilan lewat telepon, karena sejumlah penonton merasa terkejut dan kecewa.[7]
Sebuah bioskop di Manhattan secara sepihak menarik trailer itu setelah menerima keluhan-keluhan penonton.[3]
Aktor kelahiran Irak (namun berbasis di London), Lewis Alsamari, yang memerankan pembajak utama di film tersebut, ditolak visanya oleh otoritas imigrasi AS ketika ia memintanya untuk mengunjungi New York City untuk menghadiri pertunjukan perdananya, meskipun ia sudah diberikan asilum di Britania Raya sejak 1990-an. Alasan yang diberikan ialah bahwa ia pernah didaftarkan sebagai anggota tentara Irak - meskipun hal ini juga menjadi alasan untuk statusnya sebagai pengungsi setelah ia melakukan desersi pada 1993.[8]