Alwi Abdul Jalil Habibie (Lahir di Gorontalo, 17 Agustus 1908 – 3 September 1950) adalah ayah dari Presiden ke-3 Republik Indonesia Bachruddin Jusuf Habibie berdarah Gorontalo dan berkebangsaan Indonesia.[1]
Habibie lulus dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Gorontalo kemudian melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) - Tondano, karena waktu itu belum ada MULO di Gorontalo. Setelah selesai di MULO, ia melanjutkan lagi pelajaran ke sekolah pertanian (kelak menjadi IPB) di Buitenzorg (Bogor).
Habibie menikah dengan R. A. Tuti Marini Poespowardojo yang berasal dari Jawa.[2]
Kehidupan
Karier Habibie pada mulanya sebagai Adjunt Landbouw Consulen di kota Parepare, Sulawesi Selatan dengan daerah tugas yang sekarang telah menjadi Kabupaten Barru, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Pinrang. Dulu semua daerah ini berada dalam Kota Parepare.
Salah satu tugasnya adalah membimbing dan membina Mantri Pertanian pada wilayah tersebut untuk melakukan eksperimen, menciptakan jenis-jenis tanaman yang bisa menjadi “bibit unggul”.
Di Parepare, Habibie dikenal akrab dengan masyarakat setempat, dari kalangan rakyat biasa sampai golongan bangsawan. Ia aktif dalam perkumpulan olahraga tenis. Kawan-kawannya waktu itu antara lain, Andi Abdullah Bau Massepe (Pahlawan Nasional), Andi Makkasau (Datu Suppa Towa/Pejuang), Abdul Razak (Bestuur Assisten), Henk Rondonuwu (Guru HIS), dan Andi Makkarumpa (Pejuang).
Dari Parepare, Habibie dipromosikan menjadi Kepala Jawatan Pertanian di Makassar dengan daerah tugasnya meliputi Indonesia Bagian Timur.
Wafat
Habibie meninggal dunia di Makassar tanggal 3 September 1950.
Referensi