Sate klatak
Sate klatak (bahasa Jawa: ꦱꦠꦺꦏ꧀ꦭꦛꦏ꧀, translit. Saté klathak) adalah sebuah hidangan sate kambing asal Kapanéwon Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.[1] Dalam bahasa Jawa, kegiatan membakar sate di pembakaran terbuka disebut "klathak".[1] Sate ini sangat berbeda dari ragam sate lainnya, yang biasanya memakai garam dan lada sebagai bumbu utamanya.[1][2] Tusukan yang dipakai untuk memanggang dan membakar terbuat dari besi, tak seperti sate lainnya yang memakai tusukan lidi atau bambu.[1] Tusukan besi sebagai konduktor penghangat akan membuat daging lebih masak dari bagian dalam.[2] Sate tersebut biasanya disajikan dengan gulai.[2] Gulai kaya akan rempah-rempah, terkadang dimasak dengan tulang lembu, dan direbus memakai api kecil selama sekitar 30 menit.[2] Referensi
|