Gelar ini mendahului nama dan secara historis di Asia Selatan biasanya digunakan untuk guru dan seniman yang dihormati, paling sering musisi, dan diterapkan dan digunakan melalui perjanjian sosial informal. Contohnya, penyanyi QawwaliSufi ternama dari Pakistan, yaitu Ustaad Nusrat Fateh Ali Khan.
Selain sebagai penggunaan gelar kehormatan, "ustād" umumnya juga digunakan dalam arti harfiahnya untuk merujuk pada guru, pendidik atau seorang ahli dalam Bahasa Urdu, Bahasa Bengali, dan Bahasa Punjabi.
Di Persia dan di negara-negara berbahasa Arab, "ustād" mengacu pada seorang profesor universitas atau dosen.
Di Indonesia, "ustaz" digunakan untuk gelar pendidik agama Islam. Gelar ini bukan hanya sekedar gelar, namun ustaz adalah orang tua dalam agama, dan dengan perantara guru, seseorang mengetahui agama Islam, mengetahui tentang akidah, mengetahui tentang manhaj, mengetahui tentang sunah dan lainnya.[1]
^Jawas, Yazid bin Abdul Qodir (1440 H/2019 N). Adab & Akhlak Penuntut Ilmu. Bogor: Pustaka At-Taqwa. hlm. 111. ISBN9789791661225.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)