Paus Eleuterus
Santo Paus Eleuterus (menjabat sekitar tahun 175–189 M), adalah seorang uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik yang tercatat sebagai paus ke-13 dalam daftar uskup Roma menurut tradisi Katolik. Ia memimpin Gereja pada masa-masa awal Kekristenan di bawah tekanan hebat dari Kekaisaran Romawi dan berperan penting dalam penyebaran iman Kristiani di wilayah-wilayah non-Yahudi. Nama "Eleuterus" berasal dari bahasa Yunani eleutheros, yang berarti "orang yang bebas". Kehidupan AwalEleuterus lahir di Nikopolis, Yunani, pada sekitar pertengahan abad ke-2. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya, namun ia diyakini berasal dari keluarga Kristen yang taat. Sebagai seorang pemuda, Eleuterus menunjukkan kebijaksanaan dan semangat yang besar dalam mempelajari ajaran para Rasul. Ia dikenal memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Kitab Suci dan tradisi gereja mula-mula. Sebelum diangkat sebagai paus, Eleuterus menjabat sebagai diakon di Roma di bawah bimbingan Paus Soter, pendahulunya. Selama masa ini, ia menunjukkan kesetiaan yang besar terhadap ajaran ortodoks Gereja, terutama dalam menghadapi ajaran-ajaran sesat yang mulai menyebar pada waktu itu. Pengangkatan sebagai PausEleuterus diangkat menjadi paus sekitar tahun 175 M, menggantikan Paus Soter. Masa kepausannya berlangsung selama kurang lebih 14 tahun, hingga kematiannya pada tahun 189 M. Ia memimpin Gereja dalam situasi sulit, saat Kekristenan masih dianggap agama terlarang oleh Kekaisaran Romawi. Kepemimpinan dan AjaranPaus Eleuterus dikenal sebagai pembela iman Kristen yang gigih, terutama dalam menanggapi ancaman ajaran-ajaran sesat seperti Montanisme. Montanisme adalah sebuah gerakan yang mengklaim memiliki wahyu langsung dari Roh Kudus, namun sering kali bertentangan dengan ajaran apostolik. Eleuterus dengan tegas menolak ajaran tersebut dan memastikan bahwa Gereja tetap setia pada tradisi yang diwariskan oleh para Rasul. Menurut beberapa sumber, Eleuterus juga memegang peranan penting dalam menyederhanakan beberapa praktik makanan dalam komunitas Kristen. Beberapa teks menyebutkan bahwa ia menghapus larangan makan makanan tertentu yang sebelumnya dipertahankan oleh beberapa kelompok Kristen Yahudi. Hal ini dianggap sebagai langkah untuk lebih mendekatkan Kekristenan dengan bangsa-bangsa non-Yahudi, sebagaimana diajarkan oleh Rasul Paulus. Surat kepada Raja InggrisSalah satu tradisi terkenal yang berkaitan dengan Paus Eleuterus adalah kisah tentang suratnya kepada Raja Lucius dari Britania. Menurut legenda, Raja Lucius meminta kepada Paus Eleuterus agar dirinya dan rakyat Britania diizinkan menjadi Kristen. Eleuterus menjawab permintaan ini dengan mengirimkan dua misionaris, yaitu Faganus dan Duvianus, untuk mengajarkan iman Kristen di Britania. Kisah ini, meskipun tidak sepenuhnya diverifikasi oleh para sejarawan modern, menunjukkan pengaruh Eleuterus dalam penyebaran Kekristenan di luar Kekaisaran Romawi. Martir atau Bukan?Tidak seperti beberapa paus awal lainnya, Eleuterus tidak tercatat sebagai martir dalam tradisi Gereja. Ia meninggal secara damai di Roma sekitar tahun 189 M. Namun, ia tetap dihormati sebagai santo dalam Gereja Katolik dan Ortodoks Timur. Hari peringatannya jatuh pada tanggal 26 Mei. Makam dan PenghormatanPaus Eleuterus dimakamkan di dekat makam para martir di Roma. Tradisi menyebutkan bahwa makamnya terletak di Katakomba San Callisto, tempat pemakaman banyak paus awal. Ia dihormati sebagai gembala yang setia dan pelindung Gereja dalam masa-masa sulit. Referensi
|