Suku Haloban merupakan suatu suku yang terdapat di kabupaten Aceh Singkil, tepatnya di kecamatan Pulau Banyak Barat. Suku bangsa ini mendiami 2 desa dari 4 desa yang ada yaitu desa Haloban dan Asantola.
Menurut tradisi lisan, suku ini merupakan asimilasi dari suku Minangkabau, suku Nias, suku Simeulue, suku Batak, dan suku Mandailing. Kelima suku ini sepakat mendirikan sebuah kerajaan dengan meminta seorang bangsawan dari Pagaruyung untuk dijadikan sebagai raja.[1]
Bahasa
Bahasa yang dituturkan oleh suku ini ada dua bahasa, bahasa Jamee untuk ke pasar dan bahasa Haloban yang memiliki banyak persamaan dengan bahasa Devayan di pulau Simeulue.[1]
Kepustakaan
- Pulau Banyak Diarsipkan 2010-05-24 di Wayback Machine.
|
---|
|
---|
Batak | |
---|
Melayu | |
---|
Minangkabau | |
---|
Melayu Bukit Barisan Selatan | |
---|
Melayu Aborigin | |
---|
Lampung | |
---|
Kepulauan Barat Sumatera | |
---|
Lain-lain | |
---|
Tionghoa |
|
---|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lihat pula: Pribumi-Nusantara *Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia. |
- ^ a b Nasution, Miftah (2021-05-21). "Haloban: Minoritas di Pulau Banyak". Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh. Diakses tanggal 2024-12-23.