Share to:

 

Suku Musi

Musi
Wang Musi • Ugang Musi
Potret 2 orang pria dan wanita memakai baju adat Musi
Jumlah populasi
± 694.000 (populasi di Indonesia Indonesia)[1]
Daerah dengan populasi signifikan
 Sumatera Selatan650.000[2]
Wilayah Indonesia lainnya44.000
Bahasa
Bahasa Musi • Bahasa Indonesia
Agama
Kelompok etnik terkait
Melayu
(Palembang • Rawas • Pegagan • Penesak • Banyuasin/Pesisir • Lematang • Lintang • Basemah • Lembak)
Komering
(Komering Hilir • Komering Kayuagung)
Rejang

Suku Musi[3][4] merupakan salah satu subsuku Melayu di Indonesia yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan[5][6]. Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai Musi dan anak-anak sungainya, diantaranya sungai Batanghari Leko, Lakitan dan Semangus. Populasi suku Musi sebagian besar terkonsentrasi di Kabupaten Musi Banyuasin, tetapi juga tersebar hingga di tepian Sungai Musi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, sebagian Kabupaten Musi Rawas, sebagian Kabupaten Musi Rawas Utara, sebagian Kabupaten Banyuasin, sebagian Kabupaten Empat Lawang, sebagian kecil Kabupaten Ogan Ilir & Kabupaten Ogan Komering Ilir, serta juga dapat ditemukan perantauan Musi di Kota Palembang (terutama di wilayah km.5 - km.12 Palembang). Selain tersebar di wilayah Sumatera Selatan, masyarakat suku Musi juga menyebar ke wilayah-wilayah lain Indonesia diluar Sumatera Selatan (Sumatra lainnya) bahkan luar pulau Sumatra seperti Jawa, Bali & Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, bahkan hingga ke Papua. Masyarakat Musi diperantauan terutama tersebar di wilayah pulau seberang (Pulau Jawa).

Literatur lebih lanjut mengenai suku bangsa ini lebih kepada penggunaan Bahasa Musi yang menyebar di bagian timur Sumatera Selatan. Masyarakat Musi juga dalam beberapa literatur/sejarah merupakan salah satu suku Melayu di Indonesia. Namun menurut sensus penduduk Indonesia suku Musi merupakan suku bangsa tersendiri dari suku bangsa Melayu. Pencacahan pada sensus suku, suku Musi dimasukkan kedalam kelompok "Suku Asal Sumatera Selatan" yang sudah tergabung semua kelompok-kelompok etnis asli Sumatera Selatan yang tercakup kedalam 2 etnik besar/utama (Melayu dan Komering).[butuh rujukan]

Etimologi dan Sejarah

Peta Persebaran Suku Musi di Pulau Sumatra (warna: hijau tua)

Asal usul nama Suku Musi berasal dari Sungai Musi yang menjadi mata air sumber kehidupan awal masyarakat setempat. Trend pemberian nama suatu suku berdasarkan nama sungai setempat sering dijumpai pada suku lainnya di Provinsi Sumatera Selatan.

Gadis Musi dengan busana tradisional pada masa kolonial

Seni dan Budaya

Tari Stabek pada pembukaan Muba Expo

Salah satu kesenian yang populer di kalangan Orang Musi adalah Senjang. Senjang adalah jenis kesenian sastra lisan (semacam Talibun) yang dipadukan dengan musik dan tarian dan biasanya dibawakan oleh sepasang muda-mudi. Adapun tari tradisional Orang Musi adalah Tari Setabik yang dijadikan tarian resmi penyambutan tamu agung yang berkunjung ke Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik diiringi musik tradisonal dan lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Melayu dialek Musi. Kebudayaan dan adat-istiadat suku Musi sangat dipengaruhi kebudayaan Melayu dan Islam.

Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh suku Musi ialah bahasa Melayu Musi yang merupakan salah satu ragam dialek dari bahasa Melayu.[7] Bahasa/dialek ini adalah salah satu dari banyaknya ragam dialek/bahasa di Sumatera Selatan. Bahasa ini juga termasuk dalam rumpun bahasa Musi

Tokoh

Lihat pula

Referensi

  1. ^ https://joshuaproject.net/people_groups/19645/ID
  2. ^ https://www.peoplegroups.org/Explore/groupdetails.aspx?peid=22522
  3. ^ Puspita, Melly. "Yuk Kenali Suku-Suku di Sumatera Selatan Part-1" [Let's Get To Know About Ethnic Groups in South Sumatra]. Okezone.com. 
  4. ^ "Mari Mengenal 12 Suku yang Mendiami Bumi Sriwijaya" [Let's Get To Know About 12 Ethnic Groups Native To Srivijaya Land (South Sumatra)]. akurat.co. Akurat Sentra Media. 
  5. ^ Zulyani,, Hidayah,. Ensiklopedia suku bangsa di Indonesia (edisi ke-Edisi kedua). Jakarta. ISBN 9789794619292. OCLC 913647590. 
  6. ^ Badan Pusat Statistik (21 Januari 2021), Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia (Hasil Sensus Penduduk 2020), Jakarta: Badan Pusat Statistik 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-14. Diakses tanggal 2022-08-05. 
Kembali kehalaman sebelumnya