Islam di Sulawesi Tenggara adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 95% penduduk provinsi ini,[1] dari keseluruhan 2.232.586 jiwa penduduk berdasarkan sensus tahun 2010.[1] Letak strategis Sulawesi Tenggara menyebabkannya menjadi persinggahan para pedagang dari berbagai penjuru nusantara dan manca negara. Bahasa Melayu yang telah menjadi lingua franca di dalam hubungan antar suku-bangsa di sana juga berdampak mempermudah masuknya pengaruh dari luar, di antaranya termasuk pengajaran yang dibawa oleh para penyebar agama Islam.
Sejarah masuknya Islam
Salah satu yang penyebar agama Islam yang terdahulu di Sulawesi Tenggara ialah Syekh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman yang berasal dari Patani, yang disebutkan telah mengislamkan Raja Wolio dari Buton pada tahun 1564 dan mengajarkan agama kepada penduduk setempat yang baru saja memeluk Islam.[2][3] Daerah daratan Sulawesi Tenggara lebih lama dalam menerima agama Islam; baru pada abad kedelapan-belas Raja Konawe yang bernama Lakidende mulai menyesuaikan adat setempat dengan ajaran Islam.[4]
Distribusi geografi
Berikut merupakan sebaran umat Islam berdasarkan kota/kabupaten di Sulawesi Tenggara.
Menurut Badan Pusat Statistik provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016, terdapat 3.401 unit masjid dan 1.044 unit mushola di Provinsi Sulawesi Tenggara. Berikut merupakan jumlah masjid dan mushola di Sulawesi Tenggara per kota/kabupaten di Sulawesi Tenggara pada tahun 2016.[3]