Rektor Universitas Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri
Petahana Dr. K.H. Reza Ahmad Zahid, Lc., M.A. sejak 2021
Dibentuk
1966
Pejabat pertama
K.H. Mahrus Aly
Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri (sebelumnya disebut Institut Agama Islam Tribakti Kediri), adalah sebuah perguruan tinggi Islam di bawah naungan Pondok Pesantren Lirboyo yang terletak di Jl. K.H. Wahid Hasyim, No. 62, Mojoroto, Kota Kediri. Berdirinya perguruan tinggi diprakarsai oleh K.H. Mahrus Aly (pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Ketiga) dan diresmikan pada 30 April 1966 dengan dua fakultas saat itu, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari'ah. Sejak tanggal 22 Desember 2022, Institut Agama Islam Tribakti Kediri berubah menjadi Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri hingga sekarang ini.
Sejarah
Perguruan tinggi swasta ini pada awal berdirinya bernama Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri, kemudian pada tahun 1988 berubah nama menjadi Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri, dan yang terakhir pada tahun 2022 berubah nama kembali menjadi Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri.
Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri didirikan oleh K.H. Mahrus Aly (Pimpinan Pesantren Lirboyo ketiga dan Rais Syuriah PWNU Jawa Timur pertama) pada 30 April 1966 dan diresmikan pembukaannya oleh Menteri Agama RI saat itu yakni Prof. K.H. Saifuddin Zuhri pada 25 Oktober 1966 dengan 2 fakultas yaitu Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah dengan Program Sarjana Muda sesuai dengan SK. Menteri Agama RI No. 178 Tahun 1970. Selanjutnya dengan diterimanya izin operasional sebagaimana tersebut, dilanjutkan dengan menambah 4 fakultas pada tahun 1987 yaitu: Fakultas Hukum, Ekonomi, Pertanian, dan Bahasa Inggris.[1]
Untuk memperkuat eksistensinya, pada 4 Juli 1967 Universitas Islam Tribakti Kediri membentuk Badan Wakaf Tribakti dengan tujuan mengembangkan Ilmu Pengetahuan Islam Indonesia dan memperkuat kelembagaan kampus. Kemudian pada tanggal 29 Maret 1988, Badan Wakaf Tribakti berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Islam Tribakti Kediri dengan tujuan utama menyelenggarakan pendidikan dan mendirikan usaha-usaha lain untuk kepentingan yayasan.[1]
Sejak 19 September 1988, Universitas Islam Tribakti (UIT) Kediri berubah nama menjadi Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri berdasarkan surat Kopertais Wilayah IV Surabaya Nomor: 123/I/Kop.Wil IV/88 dengan memastikan diri menuju fokus orientasi dan kajian keislaman berbasis pondok pesantren dengan hanya mengelola 3 fakultas, yaitu Fakultas Syariah dengan Program Studi Ahwal Al Syakhsiyah, Fakultas Tarbiyah dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Fakultas Dakwah dengan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.[1]
Perubahan nama tersebut berdasarkan keputusan Menteri Agama RI. Nomor: 42 tahun 1988 tentang Lembaga Perguruan Tinggi Agama Swasta dan Surat Binbaga Islam di Jakarta No. E.III/PP.009/AZ/ 3041/88 tertanggal 25 Juli 1988 tentang perubahan nama PTAIS dengan PTAIN, baik pembinaan terkait aspek akademik maupun non-akademik. Dalam perkembangannya, hingga saat ini Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri memiliki 3 Fakultas dengan enam program sarjana dan dua program magister. Kemudian yang terakhir, pada tanggal 22 Desember 2022, Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri berubah nama menjadi Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri.
Fakultas dan Program Studi
Program S1 :
Fakultas Syariah
Ahwalus Syakhsiyah (Hukum Keluarga Islam)
Perbankan Syariah
Fakultas Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan Guru Madrasah Ibitidaiyah (PGMI)
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Tadris Matematika
Tadris Bahasa Inggris
Tadris Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Dakwah
Komunikasi dan Penyiaran Islam
Psikologi Islam
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT)
Bimbingan Konseling Islam
Program S2 :
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Studi Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Arti Lambang
Lambang Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri mengandung lingkaran berbentuk bulat dan berwarna putih di dalamnya tertera tulisan berbahasa Arab "Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri". Di dalam lingkaran lagi berwarna dasar hijau dan di tengah lingkaran terpampang gambar ka’bah dengan kokohnya berwarna hitam dan bergaris empat kemudian dibayangi oleh peta kepulauan Indonesia berwarna putih dan sebatang pena, bulu sayap berwarna kuning, dibawahnya terdapat kurva berwarna merah dan mendasari tulisan Kediri.
Pena dan Bulu Sayap, melambangkan keilmuan yang tinggi atau kesarjanaan.
Ka’bah dan Peta Indonesia, melukiskan berbakti kepada Allah dan Rasulullah, serta berbakti kepada bangsa dan negara sesuai dengan semboyan Tribakti : Berbakti kepada Allah, Berbakti kepada Rasulullah, Berbakti kepada Negara.
Lima warna (hijau, putih, hitam, merah, kuning) melambangkan pengamalan Pancasila (Hijau), Suci (Putih), Tabah (Hitam), Berani (Merah) dan waspada (Kuning)
Bentuk bulat melukiskan teguh pendirian dan iman yang kuat.
Empat garis pada Ka’bah, melambangkan pada pengamalan agama berhaluan salah satu mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali).