Institut Teknologi Sepuluh Nopember (disingkat ITS) adalah perguruan tinggi negeri yang terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pada awalnya, ITS didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) yang diketuai oleh dr. Angka Nitisastro pada 10 November 1957.
Dies Natalis ITS pertama dilaksanakan pada 10 November 1960, sementara nama "ITS" mulai digunakan dalam Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1961 (ditetapkan tanggal 23 Maret 1961). Dalam visi awal, ITS ditujukan untuk mendidik para pemimpin yang unggul di bidang sains dan teknologi, untuk mengangkat Republik Indonesia menjadi negara berperadaban maju dan tinggi.
Kampus ITS Sukolilo menempati lahan seluas 180 hektar, dengan luas bangunan seluruhnya kurang lebih 150.000 m2. Selain itu terdapat Kampus Manyar yang dipergunakan oleh Program D-3 dan D-4 Teknik Sipil dengan luas bangunan 5.176 m2 dan Kampus ITS Cokroaminoto yang dipergunakan untuk magister manajemen serta beberapa lembaga kerja sama dengan luas bangunan 4.000 m2.
Etimologi
Pendirian ITS dipelopori oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia sejak tahun 1957, melibatkan dr. Angka Nitisastro, Soedjasmono, Kyai Haji Yahya Hasyim, dan didukung oleh Roeslan Abdulgani. Untuk mempertahankan sejarah pemberian nama awal, kata "Nopember" dalam kepanjangan ITS tidak diubah menjadi "November" sebagaimana kosakata yang baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.[butuh rujukan]
Makna Kata dan Cara Penulisan
Meskipun lahir tiga tahun sebelum tahun 1960, namun secara resmi ITS menetapkan tanggal kelahirannya bertepatan dengan Hari Pahlawan tahun 1960. Sedangkan Sepuluh November dengan v adalah nama bulan kesebelas dalam sistem penanggalan Masehi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak akan dijumpai kata Nopember karena yang baku adalah November.
PII Cabang Jawa Timur mengadakan lustrum pertama dan gagasan mendirikan lembaga pendidikan tinggi kembali dilontarkan. Sebagai hasilnya, dr. Angka Nitisastro, seorang dokter umum, bersama dengan insinyur-insinyur PII cabang Jawa Timur memutuskan untuk mewujudkan berdirinya sebuah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik.
Beberapa alasan pokok pendirian yayasan tersebut antara lain:
Lahan Indonesia yang luas dan memiliki kekayaan hasil alam yang melimpah dan belum dimanfaatkan
Kebutuhan akan tenaga insinyur sekitar 7000 untuk melaksanakan program-program pembangunan dan industri di dalam negeri.
Melihat perbandingan dengan jumlah insinyur di negara maju dan berkembang lainnya yang jauh perbedaannya.
17 Agustus 1957
Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) secara resmi berdiri dan diketuai oleh dr. Angka Nitisastro. Yayasan tersebut dibentuk sebagai wadah untuk memikirkan tindakan-tindakan lebih lanjut dan memperbincangkan sedalam-dalamnya segala konsekuensi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam rangka membulatkan tekad mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Teknik di kota Surabaya.
10 November 1957
Yayasan mendirikan Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya yang diresmikan oleh PresidenSoekarno. Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya hanya memiliki dua jurusan yaitu, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.
Setelah beberapa tahun melalui usaha-usaha yang dirintis oleh tokoh-tokoh dari YPTT, Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan nama: “Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya”. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang semula memiliki 2 (dua) jurusan yaitu Teknik Sipil dan Teknik Mesin berubah menjadi lima yaitu: Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, dan Teknik Kimia.
Perkembangan
1961
Jurusan-jurusan kemudian berubah menjadi fakultas. Kemudian dengan peraturan pemerintah No. 9 tahun 1961 (ditetapkan kemudian pada tanggal 23 Maret 1961) ditetapkan bahwa Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang pertama adalah tanggal 10 November 1960.
1965
Berdasarkan SK Menteri No. 72 tahun 1965, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) membuka dua fakultas baru, yaitu, Fakultas Teknik Arsitektur dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Dengan demikian sejak saat itu, ITS mempunyai tujuh fakultas yang tersebar di beberapa tempat, yaitu: Jl. Simpang Dukuh 11, Jl. Ketabang Kali 2F, Jl. Baliwerti 119-121, Jl. Basuki Rahmat 84 sebagai kantor pusat ITS.
Guna mengantisipasi perkembangn lebih lanjut, dan menyatukan tempat-tempat kuliah yang terpisah tersebut, maka para tokoh YPTT, bersama dengan Bupati Surabaya pada saat itu Raden Soekarso (1958-1968) mencari lokasi baru untuk pembangunan Kampus ITS di daerah Sukolilo - Keputih Surabaya dengan luas lahan 172 ha.
1972
Fakultas Teknik Sipil pindah ke Jl. Manyar 8, sehingga ITS semakin terpencar.
1973
Penyusunan rencana induk pengembangan jangka panjang (20 tahun) sebagai pedoman pengembangan ITS selanjutnya. Rencana Induk Pengembangan ITS menarik perhatian Asian Development Bank (ADB) yang kemudian menawarkan dana pinjaman sebesar US $ 25 juta untuk pengembangan empat fakultas, yaitu, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik Elektro, dan Fakultas Teknik Kimia.
1975
Fakultas Teknik Arsitektur pindah ke kampus baru di Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya. Kantor pusat ITS pindah ke alamat yang sama.
1977
Dana dari ADB tersebut sebagian digunakan untuk membangun kampus ITS Sukolilo bagi empat fakultas tersebut di atas. Pada tahun 1981 pembangunan gedung di kampus Sukolilo sebagian sudah selesai. Pembangunan kampus Sukolilo tahap I dapat diselesaikan dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 27 Maret 1982.
Kampus Sukolilo
1983
Perubahan struktur organisasi yang berlaku bagi universitas atau institut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1981 dan Keputusan Presiden No. 58 tahun 1982, ITS berubah menjadi hanya 5 fakultas saja, yaitu Fakultas Teknik Industri, Fakultas Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Non Gelar Teknologi (Program-Program Non Gelar).
1991
Terjadi perubahan menjadi 4 fakultas, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). Jurusan yang ada di Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke jurusan sejenis di 2 fakultas (FTI dan FTSP). Selain itu ITS juga mempunyai 2 Politeknik yaitu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
1994
ITS kembali memperoleh dana pinjaman ADB sebesar US $ 47 juta untuk pengembangan semua fakultas dengan fokus teknologi kelautan. Program ini selesai pada April 2000. Selain itu ITS juga telah memperoleh dana hibah dari pemerintah Jerman/GTZ (1978-1986) untuk pengembangan Fakultas Teknik Perkapalan.
2001
Berdasarkan SK Rektor tanggal 14 Juni 2001, ITS membentuk fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Informasi (FTIf).
Mempunyai staf pengajar sebanyak 1012 orang yang terdiri dari 99 orang profesor, 133 orang doktor, 434 orang master dan lainnya sarjana lulusan perguruan tinggi terkemuka di luar dan dalam negeri serta profesional di bidangnya, menjadikan ITS sebagai sumber acuan perguruan tinggi lain di kawasan Indonesia Timur.[butuh rujukan]
Staf non akademik berjumlah 1101 orang yang tersebar pada berbagai bagian administrasi mulai dari rektorat sampai jurusan-jurusan, selain ada yang bertugas di laboratorium-laboratorium.
Kapasitas Mahasiswa
Jumlah mahasiswa ITS yang terdaftar pada tahun ajaran 2002/2003 berjumlah 17.672 mahasiswa yang terdiri dari 21 mahasiswa Program Doktor, 1.605 mahasiswa Program Magister, 11.666 mahasiswa Program Sarjana, 4.270 mahasiswa Program D-3 dan Politeknik serta 110 mahasiswa Program D-4. Sampai saat wisuda ke-86 Maret 2003, ITS telah meluluskan sebanyak 37.208 wisudawan. Mereka terdiri dari 1.389 program magister, 22.833 program sarjana, 12.841 program D-3 dan Politeknik, 145 Program D-4 Teknik Kesehatan Lingkungan dan Politeknik.
Kapasitas Akademik
Sampai tahun 2016, ITS memiliki 5 Fakultas dengan 12 Program Doktoral, 18 Program Magister, 28 jurusan/program studi tingkat sarjana (10 jurusan diantaranya juga menyelenggarakan program ekstensi S-1 atau lintas jalur), 6 Program Studi D-3 (5 program diantaranya juga menyelenggarakan program ekstensi D-3), dan 1 Program Studi D-4.
Fakultas Sains dan Analitika Data berdiri pada tahun 1965 dengan nama Fakultas Ilmu Pasti Alam (FIPIA). FIPIA awalnya dibagi menjadi Fakultas Ilmu Pasti dan Fakultas Ilmu Alam dengan tiga departemen yakni Fisika, Kimia, dan Matematika. Pada tahun 1983 atau 18 tahun setelah FIPIA berdiri, nama FIPIA berubah menjadi FMIPA sekaligus penambahan satu departemen yakni Departemen Statistika. Berlanjut pada tahun 1998, Departemen Biologi ditambahkan ke dalam FMIPA ini. Tak jauh berbeda dengan FIPIA, FMIPA hanya berumur 19 tahun hingga pada November 2018 FMIPA dipisah menjadi Fakultas Matematika, Komputasi, dan Sains Data (FMKSD) dengan Fakultas Ilmu Alam (Fakultas Sains). Keputusan tersebut diambil berdasarkan Peraturan Rektor Tahun 2017. Pada tahun yang sama, terjadi penambahan departemen yakni Departemen Aktuaria yang berada dibawah naungan FMKSD bersama Departemen Matematika, dan Statistika. Sementara Fakultas Sains menaungi Departemen Fisika, Kimia, dan Biologi. Pada akhirnya pada tahun 2020 FMIPA berubah menjadi Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) hingga saat ini. FSAD merupakan penggabungan dari dua fakultas sebelumnya, yakni FMKSD dengan Fakultas Sains.
FSAD ITS diharapkan menjadi fakultas yang unggul dan bereputasi internasional dalam pengembangan sains, matematika dan analitika data serta terapannya untuk kemanusiaan, kesejahteraan dan lingkungan dengan cara memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sains, matematika, data analitika data serta terapannya untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan manajemen yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
FSAD terdiri dari enam departemen yaitu Departemen Fisika, Departemen Kimia, Departemen Biologi, Departemen Matematika, Departemen Statistika, dan Departemen Aktuaria. Pada tahun 2022 ini, juga terdapat program studi baru yaitu Sains Analitik dan Instrumen Kimia. Untuk Departemen Fisika, Matematika, Statistika, dan Kimia memiliki jenjang sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Sementara untuk Departemen Biologi memiliki S1 dan S2 serta Departemen Aktuaria hanya memiliki S1. Saat ini FSAD ini dipimpin oleh Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD, yakni salah satu dosen di Departemen Kimia ITS. Untuk jenjang S1 dan S2 pada Departemen Fisika, Matematika, Statistika, dan Kimia telah bersertifikat ASIIN yakni sertifikat internasional untuk prodi teknik, informatika, ilmu alam, dan matematika yang berbasis di Jerman. Selain mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), FSAD ITS menyediakan program joint degree di beberapa departemen. FSAD ITS aktif menyumbangkan prestasi baik ditingkat nasional maupun internasional. FSAD juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, baik di dalam maupun luar negeri. Keenam jurusan dalam FSAD telah memiliki kualitas yang sangat bagus. Saat ini Program Studi Sarjana Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, dan Statistika memiliki akreditasi A sementara Program Studi Sarjana Aktuaria memiliki akreditasi baik mengingat baru dibuka Tahun 2018 sehingga masih dalam proses pengajuan menuju akreditasi unggul. Untuk Program Studi Magister Fisika, Kimia, Matematika, Statistika, dan Biologi memiliki akreditasi A. Begitu pula pada Program Studi Doktor Fisika, Statistika, dan Kimia juga memiliki akreditasi A dan akreditasi minimal untuk Program Studi Doktor Matematika.
Prestasi Unggulan
Juara 1 AISEEF (ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair) yang diselenggarakan IYSA (Indonesian Young Scientist Association) dan Universitas Diponegoro - 2022
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS)
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) bermula saat Ir. Soendjasmono (Wakil PII Jawa Timur) mencetuskan ide untuk mendirikan perguruan tinggi teknik di Jawa Timur pada KONFERENSI PII di Bogor pada tahun 1954. Pada tahun 1957 dimunculkan gagasan untuk mendirikan Yayasan Perguruan Tinggi Teknik Pada Lustrum I PII Jawa Timur.17 Agustus 1957, YAYASAN PERGURUAN TINGGI TEKNIK (YPTT) Berdiri di Surabaya.10 Nopember 1957, YPTT mendirikan PERGURUAN TINGGI TEKNIK 10 NOPEMBER SURABAYA. Pada tahun 1981 Fakultas Teknologi Industri membawahi empat departemen, yaitu Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Kimia, Jurusan Teknik Fisika. Pada tahun 1985 FTI mendirikan 2 program studi baru yaitu Teknik Industri dan Teknik Komputer. Seiring berjalannya waktu hingga mengawali abad ke-21 FTI membuka program Ekstensi untuk Teknik Fisika dan Teknik Informatika dibuka pada tahun 2000/2001, demikian pula D3 Ekstensi Teknik Kimia dibuka pada tahun yang sama. Perubahan terakhir terjadi pada tahun 2020 dimana Fakultas Teknologi Industri (FTI) berubah menjadi Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) yang dikenal hingga sekarang. Pada tahun 2020 Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) membawahi enam program studi, yaitu Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Sistem dan Industri, Teknik Material dan Metalurgi, dan Teknik Pangan.
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS diharapkan mampu menjadi fakultas dengan reputasi internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri. Dimana FTIRS-ITS berupaya untuk selalu bisa mengkoordinasi, membina dan mendorong elemen-elemen fakultas dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pemberdayaan masyarakat dengan kualitas internasional yang berkesinambungan, untuk meningkatkan daya saing bangsa dengan menjunjung tinggi etika dan moral akademik.
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) terdiri dari 5 departemen dan 6 Program Studi yang diantaranya, yaitu Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Sistem dan Industri, Teknik Material dan Metalurgi, Teknik Fisika, Teknik Pangan. Untuk Departemen Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Sistem dan Industri, dan Teknik Fisika memiliki jenjang sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Sementara pada Departemen Teknik Material dan Metalurgi hanya terdapat jenjang sarjana (S1) dan magister (S2). Terdapat Program Joint Degree di Departemen Teknik Mesin dengan universitas Di Jerman. Ada Program Sarjana Internasional (IUP) di Departemen Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Sistem dan Industri, dan Teknik Material dan Metalurgi. Terakhir untuk program studi yang terbilang baru di fakultas ini, yaitu Teknik Pangan masih menyediakan jenjang sarjana (S1).
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) memiliki Departemen yang hampir semuanya terakreditasi A oleh BAN-PT baik di jenjang Sarjana, Magister, hingga Doktor dan terakreditasi secara Internasional di beberapa departemen. Ada departemen Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Fisika yang terakreditasi oleh AUN-QA dan IABEE, Teknik Sistem dan Industri yang terakreditasi oleh AUN-QA dan ABET, dan Departemen Teknik Material dan Metalurgi yang terakreditasi oleh IABEE.
Prestasi Unggulan
Juara 1 Kontes Mobil Hemat Energi 2020 Kategori Urban (Perancangan Aerodinamika Body) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - 2020
Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC)
Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) atau yang biasa dikenal dengan F-ELECTICS berdiri pada tahun 2020 sebagai gabungan dari 2 fakultas berbeda, yaitu Fakultas Teknologi Elektro (FTE) dan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK). Fakultas Teknologi Elektro (FTE) sendiri adalah salah satu fakultas pertama yang didirikan ITS pada tahun 1960. Seiring meningkatnya kebutuhan industri, dibentuklah prodi Teknik Komputer di bawah naungan Departemen Teknologi Elektro, Fakultas Teknologi Industri sebagai cikal bakal Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) pada tahun 1980. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan sumber daya manusia dan kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi, ITS senantiasa mengembangkan departemen-departemen yang dapat menjawab tantangan tersebut di 2 fakultas yang berbeda, di antaranya adalah Departemen Informatika, Departemen Sistem Informasi, dan Departemen Teknologi Informasi di Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Departemen Teknik Multimedia dan Jaringan (sekarang dipecah menjadi Departemen Teknik Elektro dan Departemen Teknik Komputer), dan Departemen Teknik Biomedik di Fakultas Teknologi Elektro. Kedua fakultas tersebut mengalami penggabungan pada tahun 2020 sebagai bentuk restrukturisasi fakultas yang dilakukan oleh Kampus ITS.
Dengan tagline "Bring Humanized Intelligent Technology for Society", FTEIC ITS memiliki harapan menjadi fakultas yang menjadi rujukan dalam pendidikan, dan penelitian di bidang kelistrikan, elektronika, sistem dan teknologi informasi, dan bidang yang berhubungan dengan komputasi dengan reputasi internasional dan berkontribusi pada kemanusiaan.
FTEIC terdiri dari 6 Departemen, yang diantaranya adalah Teknik Elektro, Teknik Biomedik, Teknik Komputer, Teknik Informatika, Sistem Informasi, dan Teknologi Informasi. Pada tahun 2022, terdapat program studi baru yaitu Telekomunikasi dan Teknologi Kedokteran. Pada Departemen Teknik Elektro, Sistem Informasi dan Teknik Informatika terdapat tiga jenjang yaitu sarjana, magister, dan doktor. Departemen Teknik Komputer, Teknologi Informasi dan Teknik Biomedik terdapat program sarjana. Selain itu juga terdapat program Sarjana Internasional (IUP) pada beberapa departemen diantaranya adalah Teknik Elektro, Sistem Informasi. Karena keunggulannya, FTEIC juga sudah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi (perguruan tinggi) di dalam negeri maupun luar negeri, sebut saja Kumamoto University, National Cheng Kung University, UTeM, NTUST, PNU, hingga University of Nevada Reno. Selain itu, untuk akreditasi, seluruh departemen di dalam FTEIC telah terakreditasi A oleh BAN-PT. Tidak hanya itu, Departemen Sistem Informasi, Informatika, dan Teknik Elektro sudah terakreditasi AUN-QA yang berarti program-program studi di bawahnya terakreditasi secara internasional se-Asia Tenggara. Sebagian besar departemen juga sedang dalam pemrosesan akreditasi ASIIN untuk tingkat internasional.
Prestasi Unggulan
Pada tahun 2020, FTEIC ITS membuktikan prestasi internasionalnya dengan mendapat peringkat 401-500 dari THE University Rankings dalam bidang Computer Science.
Kontribusinya untuk komunitas dan kota yang berkelanjutan, seperti pembuatan inovasi berupa robot RAISA, iCar, i-Boat, dan masih banyak lagi
Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK)
Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK), bermula dari dibukanya salah satu departemen tertua di ITS yaitu Teknik Sipil pada tahun 1965. Selanjutnya, pada tahun 1983 dibentuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dengan tiga departemen yaitu Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Penyehatan (sekarang Teknik Lingkungan). Sejalan dengan restrukturisasi di ITS pada tahun 2020, fakultas ini berubah nama menjadi Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) yang membawahi enam departemen, diantaranya Departemen Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Lingkungan, Perencanaan Wilayah Kota, Teknik Geomatika, dan Teknik Geofisika.
Kebutuhan akan pembangunan kota dan permukiman yang berkelanjutan membuat Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) memiliki visi untuk menjadi fakultas yang mendukung ITS menjadi perguruan tinggi yang memiliki reputasi internasional dibidang pembangunan infrastruktur, perencanaan dan kebumian yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu FTSPK bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada ITS sebagai World Class University dan berkontribusi nasional selaras dengan bidang masing-masing melalui kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan manajemen.
Saat ini, dekan yang menjabat adalah Dr. Ir Murni Rachmawati, MT. Tercatat pada tahun 2021, FTSPK memiliki 3713 mahasiswa, 214 dosen dan 98 tendik. Seluruh departemen di dalam fakultas ini telah terakreditasi A dan beberapa bahkan terakreditasi AUN-QA. Beragam prestasi baik di kancah nasional maupun internasional diraih oleh mahasiswa FTSPK diantaranya yaitu juara umum pada lomba KJI (Kontes Jembatan Indonesia), Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI), dan bidang Oil and Gas. Mendukung World Class University, FTSPK juga menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri seperti University of Tokyo, Curtin University, National Taiwan University of Science and Technology dan masih banyak lagi.
FTSPK sendiri memiliki jenjang program tingkat sarjana (S1) dan pasca sarjana (S2 dan S3). Adapun jalur masuk untuk program sarjana dapat ditempuh melalui SNMPTN, SBMPTN, Seleksi Prestasi dan Seleksi Kemitraan dan Mandiri. Sedangkan jalur masuk program pascasarjana melalui Program Non RPL dan Program RPL. Lulusan FTSPK ITS tersebar di berbagai bidang/lapangan kerja seperti di BUMN, Wiraswasta, lembaga-lembaga penelitian (BPPT, LIPI, LAPAN, BATAN dan lain-lain) di bidang industri dan jasa maupun di bidang pendidikan.
Juara 1 ASEAN INNOVATIVE SCIENCE ENVIRONMENTAL AND ENTREPRENEUR FAIR (AISEEF) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) - 2022
Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) pertama kali didirikan pada tahun 1960 sebagai Fakultas Teknik Perkapalan (FTP). Status sebagai FTK ditetapkan dalam reorganisasi ITS pada tahun 1982, dengan dua jurusan, yakni Jurusan Teknik Perkapalan dan Jurusan Teknik Permesinan Kapal (kemudian sesuai dengan arahan Dirjen Dikti diubah menjadi Teknik Sistem Perkapalan). Dengan semakin luasnya perkembangan aktivitas maritim, khususnya oleh adanya pertumbuhan yang pesat dalam industri migas di lepas pantai, maka pada tahun 1983 didirikanlah jurusan baru di lingkungan FTK, yakni Jurusan Teknik Kelautan. Selanjutnya, mempertimbangkan perkembangan global yang semakin intensif, pada khususnya dalam segi distribusi logistik dunia yang mayoritas masih sangat tergantung dengan dukungan kapal sebagai sistem dan wahana angkut, maka pada tahun 2011 didirikanlah jurusan baru, yakni Jurusan Transportasi Laut. Jurusan ini pada berbagai tahapan telah berperan penting mendukung pemerintah dalam perumusan sistem logistik nasional (sislognas), yang merupakan suatu bagian terintegrasi dengan sistem logistik global. Pada 2021 lalu terdapat Program Studi baru yaitu Teknik Lepas Pantai.
Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS merupakan program pendidikan tinggi teknologi kelautan terbesar dan terlengkap dalam lingkup nasional Indonesia. Sehingga dari situ, harapannya FTK ITS mampu menjadi lembaga pendidikan tinggi rujukan di ASEAN dalam pendidikan tinggi teknologi kelautan. Selain itu, harapannya FTK juga mampu berkontribusi langsung terhadap kebutuhan masyarakat khususnya dalam pengembangan pemanfaatan teknologi kelautan dalam pendidikan dan pemecahan masalah masyarakat, bisnis dan industri.
Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) terdiri dari 4 Departemen dan 1 program studi baru, yaitu antara lain Departemen Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, Teknik Kelautan, Teknik Transportasi Laut, dan Teknik Lepas Pantai. Departemen Teknik Perkapalan dengan bidang studi meliputi rekayasa dan kekuatan kapal (desain dan konstruksi kapal, hidrodinamika), dan teknik produksi kapal (pembangunan dan perbaikan kapal, perencanaan galangan kapal). Departemen Teknik Sistem Perkapalan dengan bidang studi meliputi permesinan kapal, perancangan dan manufaktur, listrik kapal dan otomatisasi, mesin fluida dan sistem, keandalan dan keselamatan sistem. Departemen Teknik Kelautan dengan bidang studi meliputi struktur bangunan lepas pantai, hidrodinamika pantai dan lepas pantai, energi dan lingkungan laut, perencanaan dan produksi bangunan lepas pantai, rekayasa & manajemen pantai dan pelabuhan. Departemen Teknik Transportasi Laut dengan bidang studi meliputi pelayaran, pelabuhan dan logistik maritim.
Pada Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), dimasing-masing departemen yang ada, hampir semuanya terdapat 3 jenjang program mulai dari Sarjana, Magister, dan Doktor. Sementara itu pada Departemen Teknik Sistem Perkapalan terdapat program Joint Degree pada Departemen Teknik Perkapalan dan Program Double Degree untuk jenjang sarjana dan magister di Departemen Teknik Sistem Perkapalan. Ada Program Sarjana Internasional (IUP) di Departemen Teknik Perkapalan dan Teknik Kelautan serta program Double Degree untuk Magister Teknik Transportasi Laut. Selain itu untuk meningkatkan taraf Fakultas Teknologi Kelautan juga bekerjasama dengan berbagai instansi, diantaranya ClassNK – Japan, American Bureau of Shipping (ABS), Hochschule Wismar University – Germany, Mokpo National University – Korea Selatan, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Koordinator Kemaritiman RI, Kementerian Perhubungan RI, PT. PAL Indonesia dan beberapa Lembaga Pemerintahan, Lembaga Pendidikan, serta mitra bisnis lainnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang bergerak di bidang industri maritim
Seluruh Departemen di Fakultas Teknologi Kelautan sudah terakreditasi A oleh BAN-PT. Sementara itu, ada beberapa Departemen yang sudah terakreditasi secara internasional yaitu diantaranya Departemen Teknik Perkapalan dan Teknik Sistem Perkapalan yang sudah terakreditasi AUN-QA, dan Departemen Teknik Perkapalan, Teknik Transportasi Laut dan Teknik Kelautan oleh IABEE. Khusus untuk Teknik Sistem Perkapalan juga terakreditasi oleh ZEvA yang berasal dari Jerman.
Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (CREABIZ)
CREABIZ adalah sebutan singkat untuk Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital atau Faculty of Creative Design and Digital Business. Sebelumnya Fakultas ini dikenal sebagai Fakultas Bisnis Manajemen dan Teknologi (FBMT) dan Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan (FADP). Secara resmi berdiri menjadi fakultas baru pada tahun 2019. Lalu Fakultas ini sekarang dikenal dengan nama Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) atau CREABIZ.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan karena kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang menyebabkan manusia perlu memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Kreativitas dan inovasi menjadi salah satu kunci dalam mengantisipasi perubahan akibat perkembangan teknologi yang menyebabkan berbagai perubahan khususnya budaya dan tatanan kehidupan. Peran kreativitas dalam hal ini adalah sebagai pencetus ide dimana kemampuan tersebut nyatanya tidak bisa digantikan oleh mesin. Berakar dari hal diatas, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (CREABIZ) ini didirikan sebagai tempat untuk mengasah kreativitas di tengah perkembangan teknologi saat ini
Fakultas CREABIZ memberikan warna dan nuansa tersendiri di antara nuansa sains dan teknologi di ITS. Melalui semboyan “Creativity for Prosperity” Fakultas CREABIZ berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik melalui pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat baik di level nasional maupun internasional.
Fakultas CREABIZ ini terdiri dari 6 Departemen: Manajemen Teknologi, Desain Produk Industri, Manajemen Bisnis, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual dan Studi Pembangunan. Dimana untuk jenjang program yang ada di Fakultas ini semuanya ada di jenjang Sarjana (S1), kecuali pada Departemen Manajemen Teknologi yang hanya terdapat Program Studi Pascasarjana (S2 dan S3) pada Departemen tersebut. Untuk Akreditasi pada masing-masing departemen yang ada di Fakultas CREABIZ ini semuanya sudah terakreditasi oleh BAN-PT.
Prestasi Unggulan
Juara 1 International Youth Business Competition (IYBC) 2021 yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) - 2021
Juara 1 Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan PUSPRESNAS - 2021
Juara 1 ANIMAKINI (Animasi Cikini atau Animasi Terkini) yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Creative Labs (KEMENPAREKRAF) bekerjasama dengan FSRD IKJ - 2021
Fakultas Vokasi (FV) adalah salah satu fakultas yang baru dibentuk oleh ITS berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 10 tahun 2016 dan mulai beroperasi pada tanggal 26 Januari 2017. Fakultas Vokasi diberi tugas untuk mengelola dan mengkoordinasikan semua Program Studi yang bersifat vokasional di lingkungan ITS. Fakultas Vokasi meskipun merupakan sebuah Fakultas baru, sesungguhnya pendidikan vokasi telah berjalan cukup lama di ITS. Tradisi vokasi di ITS telah dimulai pada tahun 1972, dengan dibukanya program D-III Teknik Sipil dan Teknik Mesin dengan nama Program Ahli Teknik. Pada tahap selanjutnya dibuka program D-III yang lain seperti Teknik Elektro, Teknik Kimia, Statistika, dan Teknik Instrumentasi. Dengan berubahnya status ITS sebagai PTN-BH maka diperlukan wadah khusus untuk pendidikan vokasi di ITS agar dapat lebih berkembang sesuai dengan ciri khas vokasi.
Fakultas Vokasi diharapkan mampu menjadi fakultas unggulan dalam bidang teknologi dan sains terapan di Indonesia, terutama yang menunjang pengembangan industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan melalui jalur vokasional. Sehingga dengan adanya Fakultas Vokasi, diharapkan juga mampu menghasilkan lulusan yang bermoral, berjiwa technopreneurship, bersertifikat, serta mampu bersaing dalam pasar nasional maupun global.
Jenjang program yang terdapat pada Fakultas Vokasi secara keseluruhan adalah Sarjana Terapan. Sesuai dengan Perpres No. 8 tahun 2012 tentang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan Surat Edaran Mendikbud No. 498/E/T/2011 bahwa lulusan program Sarjana Terapan (Diploma Empat) setara dengan lulusan program S1, dengan beban kredit minimal 144 SKS dan ditempuh dalam waktu 4 (empat) tahun. Program Sarjana Terapan merupakan pendidikan yang berorientasi pada penerapan ilmu dengan tujuan utama menyiapkan lulusannya agar mempunyai kompetensi siap kerja. Lulusan program ini akan mendapatkan gelar Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T.) untuk prodi di bidang teknologi dan Sarjana Terapan Statistika (S.Tr.Stat.) untuk prodi di Statistika Bisnis.
Fakultas Vokasi terdiri dari enam Departemen yaitu antara lain Teknik Infrastruktur Sipil, Teknik Mesin Industri, Teknik Elektro Otomasi, Teknik Kimia Industri, Teknik Instrumentasi, dan Statistika Bisnis. Fakultas Vokasi memiliki 8 Program Studi Sarjana Terapan yaitu Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan Sipil, Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Rekayasa Manufaktur, Teknologi Rekayasa Konversi Energi, Teknologi Rekayasa Otomasi, Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Rekayasa Teknologi Instrumentasi, dan Statistika Bisnis. Dimana, seluruh departemen yang ada di Fakultas Vokasi telah terakreditasi oleh BAN-PT. Prioritas utama Fakultas Vokasi adalah memberikan kontribusi terbaiknya dalam bidang ilmu terapan, sehingga mampu menghadapi tantangan sesuai dengan kebutuhan di masa sekarang ini.Selain itu, dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi ITS, Fakultas Vokasi telah menjalin banyak sekali hubungan dengan Instansi-Instansi nasional, mulai dari PLN, Petrokimia Gresik, Semen Indonesia, Garam, Siemens dan lain sebagainya.
Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT)
Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) adalah sekolah baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) diluar fakultas yang didirikan ITS tahun 2021 serta tata kelolanya diatur dengan Peraturan Rektor nomor 11 tahun 2021. Sekolah ini mengelola beberapa program studi pada tingkat pascasarjana serta Pendidikan bersertifikat.
Program Pendidikan Pascasarjana Interdisiplin ITS terdiri atas Program Studi (Prodi) Manajemen Teknologi yang terbagi dalam dua jenjang yakni Magister Manajemen Teknologi (MMT) yang beroperasi sejak tahun 1996 dan Doktor Manajemen Teknologi (DMT) yang mulai beroperasi tahun 2020. Pada peresmiannya di 2021 pula, SIMT menghadirkan program studi baru yaitu Magister Inovasi dan Teknologi (MIST) yang menerima mahasiswa mulai tahun 2022 sekaligus membawahi Program Profesi Insinyur (PPI) dan Program Pelatihan Berkelanjutan (PPB).
Program studi dalam sekolah ini ditujukan terutama untuk para profesional yang menempuh pendidikan sambil bekerja. Program Doktor Manajemen Teknologi (DMT) sangat banyak diminati oleh para profesional dan pimpinan perusahaan. Tujuan dari program ini adalah menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan untuk mengambil keputusan kompleks atas dasar kajian yang berbasis pada keilmuan yang mendalam. Program MMT ditawarkan dengan berbagai bidang keahlian yaitu Manajemen Industri, Manajemen Proyek, Manajemen Teknologi Informasi, Manajemen Rantai Pasok (mulai 2018), Analitika Bisnis (mulai 2018), dan Manajemen Desain Inovasi (mulai 2020). Tahun 2021 MMT bekerjasama dengan MarkPlus Institute untuk membuka bidang keahlian baru yaitu Techno Marketing. Berbagai inovasi dengan menawarkan bidang-bidang baru ini menjadikan MMT sebagai program studi terdepan dalam penyediaan tenaga profesional yang relevan dengan tuntutan dunia kerja di era digital Program Magister Inovasi Sistem dan Teknologi ditujukan untuk mereka yang tertarik untuk mempelajari proses inovasi serta menerapkannya untuk bidang teknologi tertentu. Bidang-bidang yang akan ditawarkan mencakup Energi Terbarukan, Teknologi Geotermal, dan bidang keahlian lain yang akan datang.
Aktivitas kemahasiswaan di ITS dinaungi oleh Keluarga Mahasiswa ITS (KM-ITS), sesuai ketetapan Musyawarah Besar Mahasiswa ITS v (MUBES V ITS) yang diselenggarakan pada tahun 2018. Organisasi kemahasiswaan intra kampus yang ada antara lain:
Satya Widya Yudha (Teknik Kelautan), anggota DPR RI dari Partai Golkar- Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bidang Energi, Lingkungan Hidup, Riset & Teknologi (2014-2018); Wakil Ketua Komsi 1 DPR RI Bidang Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi,Intelijen (2018-2019). Diangkat Presiden Jokowi atas persetujuan DPR RI sbg Anggota Dewan Energi Nasional (2020-2025).
Ridwan Hisyam (Teknik Perkapalan), anggota DPR RI dari Partai Golkar - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Bidang Pendidikan 2014-2017, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bidang Energi, Lingkungan Hidup, Riset & Teknologi (2018-2019). Anggota DPR RI Komisi VII (2019-2024).
Fandi Utomo (Teknik Elektro), anggota DPR RI dari Partai Demokrat Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bidang Dalam Negeri, KPU, Sekretariat Negara (2016-2017)
Asman Azzam Natawiyana (Teknik Elektro), anggota DPR RI dari Partai Demokrat - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Bidang BUMN (2014-2019).
Bambang Haryo Sukartono (Teknik Perkapalan), anggota DPR RI dari Partai Gerindra
Prof. Mohammad Nuh (Teknik Elektro), mantan Direktur PENS ITS (sekarang PENS), Rektor ITS (2003-2007), Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (2009-2014).
Prof. Achmad Jazzidie (Teknik Elektro), Dirjen Pendidikan Menengah Depdikbud RI sejak tahun 2013.
Sri Fatmawati, PhD (Kimia FMIPA) yang dianugerahi UNESCO – L’Oreal for Women in Science di Prancis (Paris, 2013) atas karyanya sebagai peneliti di Jurusan Kimia Fakultas MIPA ITS.
Prof. Mohammad Nasikin (FTI), pakar energi, Guru Besar Teknik Universitas Indonesia, pernah menjabat sebagai Ketua Senat Akademik UI (2006-2011)
Richardus Eko Indrajit, (Teknik Informatika), Presiden Association of Higher Learning Institution in Computing and Information Technology Studies.
ITS mengumpulkan nilai kontrak sebesar Rp 145,6 miliar dari kerja sama riset dan pengabdian masyarakat dengan pelaku industri selama 2014. Melonjak dua kali lipat dari tahun 2013, memperoleh kontrak Rp75,8 miliar. Beberapa produk unggulan ITS antara lain ferro-nickle smelter, mobile data center, bus listrik, dan mobil serbaguna.
Pada pengujung 2014, produk hasil kemitraan ITS-industri yang cukup menyedot perhatian adalah peluncuran bus listrik yang didanai PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Operator seluler terbesar di Tanah Air itu menggelontorkan dana Rp1,5 miliar kepada tim pengembangan bus listrik ITS yang dipimpin Muhammad Nur Yuniarto.[9]
Honoris Causa
ITS memulai tradisi penghargaan Doctor Honoris Causa pada tahun 2010. Berbeda dengan perguruan tinggi lain, ITS hanya menganugerahkan gelar DR (HC) kepada orang yang membawa perubahan bagi masyarakat dan diakui dunia internasional, serta memiliki hubungan sejarah langsung dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sejauh ini penerima Doctor Honoris Causa dari ITS dengan seleksi dan kriteria ketat tersebut adalah:
Hermawan Kartajaya, pernah menjadi mahasiswa Teknik Elektro ITS, dianugerahkan DR (HC) untuk sumbangsih bagi ilmu pemasaran,15 Desember 2010
Tri Rismaharini, lulusan Arsitektur dan Manajemen Pembangunan Kota ITS, dianugerahkan DR (HC) untuk sumbangsih bagi manajemen pembangunan kota, 4 Maret 2015